Tobaria – Ombus-ombus merupakan salah satu kuliner tradisional yang menjadi ikonik suku Batak. Nama “ombus-ombus” diambil dari kata “ombus”, yang dalam bahasa Batak memiliki arti “tiup”.

Hal ini dikarenakan kebiasaan masyarakat sana yang sering meniup niup kudapannya sebelum disantap. Kue tradisional khas batak ini terbuat dari tepung beras, kelapa parut, dan gula merah atau gula putih.

Kelapa parut yang dicampur dengan gula merah atau gula putih akan menjadi isian kue, yang kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus. 

Dalam tradisi batak, ombus-ombus sering disajikan saat upacara adat atau acara-acara besar lainnya, seperti pesta pernikahan atau pesta syukuran.

Kue ini melambangkan rasa terima kasih dan doa untuk kesehatan dan kemakmuran keluarga yang menyajikannya. Ombus-ombus juga dianggap sebagai simbol kebersamaan dan saling berbagi, karena sering disajikan dalam porsi besar dan dinikmati bersama-sama.

Meskipun ombus-ombus banyak disajikan dalam acara adat, kue ini juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Batak.

Di beberapa daerah, ombus-ombus dijual sebagai camilan pagi atau sore hari di pasar-pasar tradisional. Harganya yang terjangkau dan proses pembuatannya yang sederhana membuat kue ini tetap populer di kalangan masyarakat lokal.

Jika kamu yang memiliki rencana untuk mencicipi kue tradisional langsung di daerah asalnya terutama di daerah Tapanuli dan Danau Toba, kalian bisa coba untuk mengunjungi warung Ombus-Ombus No. 2 yang letaknya berada di Jalan Raya, Silando, Kec. Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Harga ombus-ombus yang dijual juga terjangkau yaitu Rp. 4.000,00 untuk 1 pcs. 

Warung Ombus-Ombus No. 2 memang menjadi salah satu tempat favorit bagi pecinta kuliner tradisional Batak.

Terkenal dengan ukuran ombus-ombusnya yang besar dan cita rasa otentik dengan isian gula merah yang melimpah dan kelapa parut yang memberikan rasa gurih.

Selain menjadi tempat yang populer di kalangan warga lokal, warung ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan yang ingin membawa pulang ombus-ombus sebagai oleh-oleh.(*)