Tobaria – Garantung adalah salah satu alat musik tradisional tertua dari Simalungun, Sumatera Utara. Alat musik ini merupakan warisan budaya Batak Indonesia yang telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dalam masyarakat Batak Toba, garantung menjadi bagian dari kesenian tradisional yang dikenal sebagai Uning-uningan, yaitu seni musik instrumental khas masyarakat Batak.
Bahan Pembuatan Garantung
Bahan utama pembuatan garantung adalah kayu khusus, seperti kayu lamuhei, kayu sitarak, atau kayu tambalahut. Kayu ini dipilih karena memiliki sifat lurus, mudah dibentuk, ringan, tetapi tetap kuat, dan mampu menghasilkan suara yang nyaring. Proses pembuatan garantung diawali dengan pemilihan kayu yang berkualitas, kemudian ditebang, dipotong, dan dibentuk sesuai ukuran yang diperlukan. Kayu tersebut dibelah dengan rapi, lalu diatur sehingga menghasilkan tujuh bilah nada dasar yang berbeda.
Struktur dan Sumber Bunyi Garantung
Garantung terdiri dari tujuh bilah kayu dengan ukuran yang berbeda-beda. Perbedaan ukuran ini menentukan tinggi rendahnya nada yang dihasilkan. Bilah kayu yang lebih tebal akan menghasilkan nada yang lebih tinggi, sedangkan bilah yang tipis akan menghasilkan nada yang lebih rendah. Ketujuh bilah tersebut digantung di atas sebuah kotak resonator atau ditempatkan di atas lubang tanah yang bagian pinggirnya dilapisi ijuk sebagai bantalan.
Kotak resonator pada garantung berfungsi untuk menyimpan dan memperkuat suara yang dihasilkan dari pukulan pada bilah kayu. Dengan struktur ini, garantung dapat menghasilkan bunyi khas yang nyaring dan harmonis.
Fungsi Garantung dalam Kehidupan Masyarakat
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Batak Toba, garantung memiliki peran yang cukup beragam. Salah satu fungsinya adalah sebagai hiburan, terutama saat berada di ladang atau sawah. Selain itu, alat musik ini juga digunakan dalam berbagai acara adat dan tradisi sebagai bagian dari kesenian Uning-uningan.
Pemain garantung dianggap mahir jika mampu memainkan beberapa gual atau pola irama tertentu. Beberapa gual yang sering dimainkan antara lain:
- Gual sayur matua
- Gual boniala
- Gual sabung-sabung
- Gual andulur
- Gual buyut mangan sihala
- Gual parahot
Kemampuan memainkan berbagai gual ini menunjukkan tingkat keterampilan seorang pemain dalam memadukan irama dan melodi.
Cara Memainkan Garantung
Garantung dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua alat pemukul yang terbuat dari kayu atau bambu. Teknik memukul ini dikenal dengan sebutan mamalu. Setiap tangan pemain memegang satu alat pemukul sehingga kedua tangan bekerja secara simultan untuk menghasilkan melodi dan ritme.
Saat dimainkan, garantung biasanya diletakkan di atas kotak resonator atau di atas lubang tanah yang telah dipersiapkan. Lubang tersebut dilapisi dengan ijuk di bagian tepinya, yang berfungsi sebagai bantalan agar suara yang dihasilkan semakin nyaring dan bergema.
Peran Garantung dalam Musik Tradisional Batak
Selain berfungsi sebagai pembawa melodi utama, garantung juga memiliki peran penting sebagai pembawa ritme variabel dalam lagu-lagu tertentu. Dalam klasifikasi instrumen musik, garantung termasuk ke dalam kelompok xylophone. Perpaduan melodi dan ritme dari garantung memberikan warna yang khas dalam musik tradisional Batak.
Dengan keunikan bunyi dan perannya dalam tradisi musik Batak, garantung tidak hanya menjadi alat musik, tetapi juga simbol kebudayaan yang patut dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.(*)