Pertanian sebagai sumber mata pencaharian utama di Kawasan Danau Toba. Jadi tidak hanya keindahan yang dimiliki KDT. Istilah 4 sehat 5 sempurna, tentu sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Siapakah yang berkarya untuk memenuhi kebutuhan pangan kita ? Tentu para petani, merekalah yang telah berjuang dibawah terik matahari hingga diguyur hujan demi memperjuangkan lahan pertaniannya dengan berbagai tanaman yang dibutuhkan sebagai makanan pokok maupun kebutuhan tambahan lainnya.

Penetapan pertanian suatu daerah tentunya dipengaruhi oleh kondisi iklim dan lahan. Hal tersebut pastinya sudah terjadi sejak zaman dahulu dan dikelola turun temurun oleh warga setempat. Contohnya tanaman hortikultura lebih dominan diusahakan oleh masyarakat yang tinggal di dataran tinggi sedangkan tanaman pangan lebih dominan pada dataran rendah.

Selain penyesuaian jenis tanaman dengan kondisi iklim dan lahan, pengembangan pertanian juga perlu memperhatikan sektor lain yang juga berkaitan dengan keberlanjutan sumber daya alam. Contohnya irigasi sebagai sumber daya air, hingga penggunaan pupuk baik pupuk organik maupun pupuk non organik.

Sebagaimana kita ketahui KDT adalah tanah yang subur dan penghasilan sumber daya alam pada Danau Toba jelas menjadi prioritas. Karena secara geografi, Danau Toba dikelilingi 8 Kabupaten yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

Anda pasti pernah mendengar beberapa daerah di Kawasan Danau Toba yang terkenal sebagai penghasil produksi pertanian tertentu. Nah, kali ini kita akan mengulas beberapa daerah di KDT dengan hasil pertaniannya.

1. Kacang Tanah Dan Nenas

Kabupaten Tapanuli Utara, sebagai daerah penghasil kacang tanah/jmh

Kabupaten Tapanuli Utara terkenal sebagai daerah penghasil kacang tanah. Terbukti petani setempat, mampu memenuhi suplai kacang tanah untuk rumah produksi kuliner yang menggunakan bahan dasar kacang tanah. Dan tidak hanya sebagai penghasil kacang tanah, juga nenas. Hasil panen nenas yang melimpah setiap panennya, sudah diekspor keluar daerah dan pada umumnya mereka sudah berlangganan sejak lama. Jadi begitu panen, nenas tersebut tidak akan dibawa ke rumah oleh petaninya, melainkan pembelinya akan segera menjemput ke lokasi.

2. Kemenyan Dan Andaliman

Kabupaten Toba, sebagai daerah penghasil kemenyan./jmh

Kabupaten Toba terkenal sebagai daerah penghasil padi, andaliman dan kemenyan. Di dataran tinggi, tanaman andaliman dan kemenyan tumbuh subur. Untuk andaliman sendiri, para pelaku ekraf telah mampu menghadirkan andaliman dalam berbagai sajian. Sehingga petani tidak perlu cemas jika pada musim panen andaliman, karena sudah ada beberapa pelaku ekraf yang siap menampung hasil tani tersebut dan menyajikannya dalam berbagai produk. Sedangkan untuk kemenyan, hingga saat ini tanaman tersebut masih dijual kepada para penampung kemenyan.

3. Salak

Kabupaten Humbang Hasundutan, sebagai daerah penghasil salak./ist

Kabupaten Humbahas terkenal dengan daerah penghasil buah salak yang enak. Lebih dikenal dengan sebutan Salak Pakkat, karena memang lokasi pertanian salak ini berada di dataran tinggi di sekitaran Pakkat. Selain diekspor keluar daerah, buah salak ini dijual secara eceran oleh masyarakat setempat. Selain dijual kepada para penampung buah salak, ada juga petani yang menjual buah salaknya secara kiloan.

Terlihat buah salak tersebut dikemas dalam 1 kantongan dan digantung di pinggir-pinggir jalan di Kota Pakkat. Selain salak, Humbahas juga penghasil getah kemenyan dan juga terkenal dengan berbagai tanaman holtikulturanya. Bahkan saat ini terdapat lumbung pangan yaitu lahan pertanian Food Estate yang fokus dengan pertanian bawang merah juga kentang. Namun di lahan lain di sekitaran Food Estate, masyarakat menanami lahannya dengan tanaman sayur kol, cabai merah, jagung, padi darat dan banyak jenis tanaman muda lainnya.

4. Gambir

Kabupaten Pakpak Bharat, sebagai daerah penghasil daun gambir./ist

Kabupaten Pakpak Bharat terkenal dengan daerah penghasil tanaman gambir. Tanaman gambir ini diolah menjadi berbagai produk kreatif, seperti teh daun gambir, olahan getah gambir dan lain sebagainya. Berbagai produk ekraf dari daun gambir ini tidak dijual di daerah tersebut saja, namun juga sudah diekspor ke berbagai daerah di Indonesia.

5. Buah-Buahan Dan Sayur-Sayuran

Kabupaten Karo, sebagai daerah penghasil buah-buahan./ist

Kabupaten Karo terkenal dengan aneka tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga. Bahkan terdapat pasar yang khusus menjual buah, bunga dan sayuran di pusat Kabupaten Karo yaitu di Berastagi. Kebutuhan buah dan sayuran tidak hanya untuk masyarakat setempat saja, para petani dari Kabupaten Karo juga memasok berbagai hasil bumi pertanian tersebut ke luar daerah dari Kabupaten Karo.

6. Padi

Kabupaten Dairi, sebagai daerah penghasil padi./jmh

Kabupaten Dairi terkenal sebagai daerah dengan hasil pertanian padi, bawang merah dan bawang putih. Jika Anda berkunjung ke Dairi, maka Anda akan melihat di bawah atap maupun teras rumah-rumah penduduk setempat, akan tergantung bawang sebagai hasil pertanian mereka.

7. Tanaman Karet

Kabupaten Simalungun, sebagai daerah penghasil tanaman karet./ist

Kabupaten Simalungun terkenal sebagai pusat perputaran perekonomian dari berbagai produk pertanian di Kawasan Danau Toba. Dan masyarakat di sekitaran Kabupaten Simalungun mayoritas bertanam padi dan tanaman keras jenis karet dan tanaman sawit.

8. Bawang Merah

Kabupaten Samosir, sebagai daerah penghasil bawang merah./ist

Kabupaten Samosir terkenal dengan daerah penghasil Bawang Sitappak. Saking terkenalnya sampai dalam lirik lagu karya Nahum Situmorang menyebutkan, jika di Kabupaten Samosir terdapat banyak bawang. Selain bawang merah, petani di daerah ini juga bertanam padi, kacang dan sebagainya.

Apakah Anda tertarik ingin bertani atau ingin menjadi pahlawan pangan seperti para petani di Kawasan Danau Toba ? Yang pasti, keuletan mereka telah mampu menyuplai berbagai kebutuhan masyarakat di Kawasan Danau Toba. Hal ini tentu bisa kita apresiasi dengan membeli produk lokal, khususnya hasil pertanian dari petani – petani di sekitar kita. (*)