Tobaria – Terletak di Desa Lau Renun, Kecamatan Tanah Pinem, Kebupaten Dairi, terdapat sebuah tempat pemandian alam yang berbentuk kawah, yang biasa disebut masyarakat setempat Lau Timah.

Pemandian alami yang berbentukan kawah dengan ukuran sekitar kira- kira 20×20 M dengan kedalaman 1.5 M memiliki pemandangan yang indah, dengan warna air yang berwarna biru kehijauan serta kerjenihan air yang tidak dapat di ragukan.

Banyak warga sekitar yang berkata bahwa Pemandian Lau Timah dapat menyembuhkan penyakit disekitar seperti asam urat, rematik, dan penyakit kulit lainnya jika rutin mandi dengan air tersebut. Banyak juga wisatawan yang sudah merasakan khasiat nya ketika selesai dari Pemandian Lau Timah.

Karena sudah banyak yang merasakan khasiatnya banyak warga yang menganggap bahwa tempat itu keramat. Namun secara ilmiah Pemandian Lau Timah tidak bisa membenarkan bahwa air dari Pemandian Lau Timur dapat menyembuhkan, semua ini kembali kepada kepercayaan masing-masing.

Banyak wisatawan dari luar daerah seperti Kabanjahe, Berastagi, Jakarta, Aceh maupun warga sekitar yang datang ke Pemandian Lau Timah, untuk sekedar berwisata maupun datang untuk mengobati penyakit yang mereka derita. Kolam Pemandian Lau Timah tidak terlalu luas seperti kolam lainnya yang berada di Sumatra Utara.

Banyak pengunjung datang karena di mana tempat pemandian ini sudah tersiar melalui posting- postingan media sosial.

Nama Lau Timah ini berasal dari bahasa Karo karena sebagian masyarakat yang mendiami daerah tersebut adalah suku Karo. Dalam bahasa Karo, Lau artinya air sedangkan timah artinya bebatuan yang berwarna cerah.

Sejarah ditemukannya Lau Timah ini pun sangat unik. Bermula ketika ada sekelompok petani yang sedang bekerja, dan tak jauh dari lokasi ada mata air yang jernih muncul di antara bebatuan. Kemudian warga sekitar bekerja sama membuat sebuah kolam untuk menampung air hingga kemudian menjadi kolam yang lumayan luas.

Harga Tiket Masuk

Untuk harga tiket pengelolah mematok Rp 20.000 per orang untuk sekali masuk dan harga tersebut belum termasuk dengan biaya parkir.

Jika pengunjung datang dari pusat Kota Medan membutuhkan waktu perjalanan darat sekitar empat jam setengah dengan jarak tempuh 169 Km. (*)