Tobaria – Ruma Kaca adalah salah satu spot wisata yang berada di kawasan Museum Huta Bolon Simanindo. Pihak pengelolanya juga masih sama, dia adalah Tiolona Sinambela.

Tiolina merupakan menantu Raja Humpul Pane Sidauruk yang merupakan anak pertama dari Raja Panualang Sidauruk, seorang Kepala Nagari Simanindo Samosir. 

Raja Humpul Pane Sidauruk menikah dengan Tioria Yosephine br Silalahi. Pada 1950, Raja Humpul Pane membangun Ruma Kaca dengan gaya kolonial.

Kemudian sejak 1968, museum Ruma Kaca yang merupakan bagian dari museum Huta Bolon Simanindo dibuka untuk umum. Kala itu, museum ini mulai dikunjungi para wisatawan mancanegara.

Sejak dulu hanya ada satu rumah yang memiliki desain kolonial di Simanindo yaitu Ruma Kaca.

Tiolina menyebut belakangan ini ia menambah sentuhan artistik di Ruma Kaca. “Awalnya gak begini suasananya, tapi karena saya suka art, saya buat rumah ini senyaman mungkin,” ujarnya.

Selanjutnya, pada 2017, Tiolina melakukan pembenahan beberapa barang koleksi yang ada. Terkait penamaan Ruma Kaca, katanya sejak dulu hanya ada satu rumah yang memiliki desain kolonial di Simanindo. “Jadi orang-orang kalau mau ke sini bilang beta tu ruma kassa, artinya ayo ke ruma kaca,” tutur Tiolina.

Selain dijadikan sebagai tempat menyimpan benda-benda antik, Tiolina juga memanfaatkan Ruma Kaca sebagai homestay ekslusif, hanya tersedia dua kamar saja. 


FASILITAS YANG TERSEDIA

Di dalam Rumah Kaca terdapat Cafe Baca (ruang baca), Home Stay 2 kamar, cafe , di halaman terdapat taman bunga. Rumah ini bergaya arsitektur kolonial Belanda. 

Di sekitar tempat ini, Anda akan menyaksikan beragam warisan budaya dalam balutan keindahan alam dan kearifan lokal. Beberapa di antaranya adalah makam raja-raja dan Museum Huta Bolon.


BIAYA TIKET
MASUK

Saat memasuki ruma kaca Simanindo, maka pengunjung akan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 30.000 per orang.

Bagi wisatawan yang ingin menginap, Tiolina juga menyediakan homestay yang ditemukan di Ruma Kaca, harganya Rp 550.000 per malam. 

Tak hanya itu, ada juga camping ground Rp200 ribu. Namun bagi yang ingin melakukan camping, wisatawan harus membawa peralatan pribadi.  (*)