Bosan dengan metode liburan yang begitu-begitu saja ? Sepertinya kamu harus menjajal wisata alam yang satu ini yaitu, susur gua/caving. Memadukan wisata alam dengan berbagai cara bisa kamu lakukan untuk menikmati keindahan alam Indonesia.

Mulai dari mendaki gunung, bermain di pantai, cavingrafting di sungai hingga berkunjung ke destinasi wisata alam lainnya adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Dan wisata caving adalah salah satu pilihan yang tepat.

Kenapa? Karena Indonesia punya banyak jaringan gua yang menarik ditelusuri. Caving adalah wisata menjelajahi gua. Tantangan dari aktivitas ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tetapi seringkali termasuk penelusuran lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau merangkak sering dilakukan dan tali juga digunakan di banyak tempat.

Dahulu kala, aktivitas memasuki gua untuk melakukan penelitian, namun dari waktu ke waktu, fungsi gua juga berubah seiring dengan perkembangan dan kebutuhan manusia.

Fungsi gua yang dahulu kala untuk tempat tinggal, tempat menyimpanan makanan, hingga tempat berziarah, kini mulai beralih menjadi tempat kunjungan wisata. Dan beberapa tahun belakangan ini, susur gua dilakukan mutlak untuk berwisata.

Menguji adrenalin dengan menjalani area gelap dengan keterbatasan cahaya, udara bahkan air. Saat wisata susur gua, faktor keselamatan adalah hal yang sangat diperhatikan. Sehingga bagi wisatawan yang ingin melakukan kegiatan susur gua, mereka wajib diperlengkapi menggunakan perlengkapan caving seperti helm, wearpack, sepatu boots, headlamp dan lain sebagainya.

Dan bersama kelengkapan tadi, dibutuhkan juga pemandu wisata yang profesional, yang memahami tehnik kepemanduan caving dan  lika-liku gua yang akan dijelajah. Maka pengunjung akan merasa nyaman  saat menjelajah keindahan didalam gua, keindahan yang berwujud adanya staklatit, staklamit, sungai, hingga pesona bias sinar matahari dan air terjun dan lain sebagainya.

Menurut Julina Martha Hutapea yang berprofesi sebagai Pemandu Ekowisata. “Saya sangat berharap para pemandu lokal ini mendapatkan pelatihan bersertifikasi sesuai dengan wisata yang ada didaerahnya. Terkadang miris melihat mereka hanya sebagai porter atau penunjuk jalan, hanya karena sudah ada guide profesional dari luar daerah,” ucapnya.

Menurutnya wisata caving ini sudah mulai menampakkan geliat ekonomi di destinasi wisata gua  khususnya di Daerah Se-Kawasan Danau Toba. Menurutnya, diperlukan pembinaan khusus kepada orang-orang yang berpotensi untuk mendukung wisata gua tersebut melalui sumber daya manusianya.

Dan upaya perawatan gua cukup menerapkan rasa cinta dan tekad melestarikan alam tanpa mengubah apapun dari keasliannya. Salah satunya jangan membuang sampah sembarangan  dan hindari tangan yang usil berikut membatasi pencahayaan dan suara-suara yang berlebihan.

Gua Pinapan merupakan salah satu gua yang berada di Kawasan Danau Toba yaitu di Desa Banuarea-Kecamatan Pakkat-Kabupaten Humbahas. Memiliki keistimewaan dibanding beberapa gua lainnya yang pernah ditelusuri bersama tim Komunitas Pecinta Alam Jejak Petualang Toba.

Di dalam Gua Pinapan kita bisa menyaksikan sungai mengalir, air terjun, ikan-ikan, staklaktit, staklakmit  dengan warna eksotis yaitu keemasan.

Salah satu staklaktit berwarna keemasan di dalam Gua Pinapan.

Menyadari bahwa lokasi ini sangat indah, maka sudah selayaknya untuk diekspose agar para pecinta alam khususnya dibidang wisata caving berkunjung ke tempat ini. Ornamen-ornamen di dalam gua adalah murni pahatan alam, sungguh kita hanya mampu mengagumi dan berhati-hati saat menyentuh dinding gua dan melangkah di alur sungai yang memiliki kedalaman berbeda-beda.

Kedepan pihak pengelola wisata gua ini akan melengkapi peralatan safety sesuai dengan kebutuhan petualangan di gua. Semua demi kebaikan pengelola dan tamu yang berkunjung ke Gua Pinapan.

Kebersamaan warga Desa Banuarea dalam rangka mendukung Gua Pinapan sebagai destinasi wisata gua.

Chandra Mahuale, pemilik lahan yang terdapat Gua Pinapan, “Saya kaget mendapati adanya gua di sini, tidak gua satu-satunya tetapi masih banyak gua lainnya di area lahan ini. Saya menganggap gua ini sebagai surga tersembunyi karena berada di lembah perkampungan kami.” Menurut Chandra, Pemerintah Desa dan masyarakat sekitar sangat bersemangat untuk mengembangkan wisata caving ini.

Merekapun berharap Gua Pinapan ini akan mendapat tempat di hati para pengunjung yang menyukai wisata petualangan. Dan mereka juga berharap keseriusan pemerintah untuk mendukung cita-cita mereka melalui  pembinaan kepada masyarakat setempat berikut pembangunan infrastruktur dan homestay untuk memperlancar pengunjung datang ke Desa Banuarea.

Nah, masih ada gua lainnya selain Gua Pinapan. Apakah kamu mau mencobanya berpetualang di gua ?