Sempat vakum beberapa waktu akibat Pandemi Covid-19, Sanggar Dolok Sipiak kembali terbuka untuk umum. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru, juga pembatasan jumlah tamu di setiap sesi pertunjukannya.

Sanggar Dolok Sipiak terbuka setiap Hari Sabtu Dan Hari Minggu sekitar pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Pengisi acara di panggung seni ini selain dari naungan Sanggar Dolok Sipiak, juga dari pelaku seni lain yang genrenya berbeda namun tidak bertolak belakang dengan kegiatan seni budaya.

Rumah Kreasi Dolok Sipiak adalah wadah perkumpulan dan pertunjukan yang diperuntukan bagi Sanggar Dolok Sipiak saat ini. Di tempat ini berada sekumpulan orang untuk berkegiatan dan pembelajaran seni seperti seni tari, seni musik, seni peran dan lain sebagainya. Yang meliputi proses dari pembelajaran, penciptaan hingga produksi dan semua proses hampir sebagian besar dilakukan di dalam sanggar.

Fasilitas pendukung berupa peralatan musik tradisional dan sound sistem. Konsep didalam sanggar, dikondisikan sebagai panggung kecil, terbuka dan semua fasilitasnya diperhadapkan dengan view Danau Toba. Sebagai tempat pertunjukkan atau pementasan karya-karya seni pertunjukan seperti teater, tari, pantomim dan lain sebagainya.

Keterangan Foto : Anak-anak Sanggar Dolok Sipiak sedang berlatih bermusik

Dan di tempat ini, sangat memungkinkan diadakan atraksi dari keberagaman seni dan budaya dari berbagai daerah. Hal ini diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri untuk mengunjungi  Kota Parapat.

Sanggar Dolok Sipiak termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Memiliki konsep pendidikan tentang kearifan lokal khususnya seni budaya Khas Batak.

Anak-anak hingga remaja yang tergabung dalam Sanggar Dolok Sipiak, adalah anak-anak yang memiliki bakat di bidang seni khususnya dibidang seni musik dan seni tari. Sehingga keikutsertaan anak-anak ini menjadi anggota, bukan atas suruhan namun atas kemauan sendiri dengan didukung oleh orangtuanya.

Keterangan Foto : Anak-anak Sanggar Dolok Sipiak sedang melakukan Tari Tortor Kreasi

Direktur Utama Sanggar Dolok Sipiak Corry Paroma Panjaitan mengatakan, “Ketertarikan di bidang seni tradisional memudahkan saya untuk mengarahkan anak-anak ini memilih bidang seni  yang diinginkan. Terbukti saat ini, anak didiknya sudah mampu membantunya melatih generasi baru pelestari budaya khususnya dibidang seni.”

Saat ini Corry dengan timnya sedang dalam tahap akhir pembinaan dan pembentukan 3 sanggar budaya di 3 desa di Kabupaten Toba. Badan Pelaksana Otorita Danau Toba mempercayakan Sanggar Dolok Sipiak untuk membina Sanggar Dalihan Na Tolu di Desa Sigapiton, Sanggar Ro Nauli Pardamean di Sibisa dan Sanggar Monansa di Desa Motung.

Anak-anak perempuan di tiga desa tersebut mendapatkan pembinaan, menarikan tari tortor berikut penggunaan aksesoris tari, make-up dan penggunaan kostum.

Corry berharap masyarakat akan mendukung putra-putrinya untuk aktif disanggar seni yang ada di desanya masing-masing. Melatih anak-anak perempuan untuk mandiri berbenah diri saat tampil pada event-event seni budaya. Hal ini merupakan persiapan diri untuk menjadikan desanya sebagai desa kunjungan wisata.

Adapun hal-hal meliputi tiga materi pembinaannya adalah, anak-anak perempuan dilatih menampilkan 4 hingga 5 tarian tortor dalam satu paket acara. Melatih kepercayaan diri anak dimulai dari cara menatap, tata gerak, senyuman, sikap dan kepercayaan diri.

Dan yang paling penting adalah cara berdandan, menggunakan busana, make up hingga penguasaan panggung dan cara bercerita hingga  persiapan dekorasi.

Dan dalam pelaksanaan pembinaan ini, Corry sangat merasakan kemandirian dari anak-anak sanggarnya yang sudah mampu mandiri. Hingga terlaksananya pembinaan untuk sanggar ketiga desa ini dan saat ini dia sudah dalam persiapan akhir.

Lanjutnya, Sanggar Dolok Sipiak sangat terbuka kepada siapa saja pelaku seni yang mau berkontribusi untuk sanggarnya baik dari segi jasa pelatihan  maupun dukungan lainnya. Dia berharap sanggarnya tetap eksis dan berhasil menciptakan generasi cinta budaya yang baik. Karena menurutnya terbentuknya Sanggar Dolok Sipiak berikut keberadaan Rumah Seni Dolok Sipiak bukanlah hal yang mudah, namun banyak perjuangan dan banyak cerita.