Tobaria- Untuk melestarikan sejarah dan nilai-nilai budaya karo, maka di tahun 2013 diresmikanlah Museum Pusaka Karo. Berawal dari gagasan seorang misionaris Belanda Joosten Leonardus Edigius yang dikenal sebagai Pastor Leo Joosten Ginting (bere-bere Sitepu).

Terpanggil untuk melestarikan nilai-nilai budaya Karo, mengingat tugas Gereja yang luhur untuk semua bangsa dan suku di dunia. Museum Pusaka Karo yang merupakan bekas gedung Gereja Katolik Santa Maria tetap mempertahankan bentuk bangunannya sehingga terlihat seperti gereja.

Saat ini museum dikelola oleh Yayasan Pusaka Karo. Koleksi yang dipamerkan di dalam museum ini berupa benda pusaka asli Karo yang berasal dari sumbangan atau titipan dari masyarakat Karo.

Masyarakat Karo secara umum memiliki nilai-nilai budaya sendiri yang turun temurun dari nenek moyang suku Karo yang telah lama  menerapkan Sistem Religi, Organisasi Masyarakat, Pengetahuan, Mata Pencaharian Hidup, Ekonomi, Teknologi dan Peralatan, Bahasa, dan Kesenian.

Hal ini lah yang menjadi dasar untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang perlahan mulai ditinggalkan ini. Museum Pusaka Karo menyimpan kurang lebih 800 koleksi benda kuno  yang berasal dari tahun 1700-an.

Museum ini memiliki berbagai macam koleksi. Mulai dari alat pertanian, pertukangan, alat berburu, kemudian terdapat padung-padung atau anting yang biasa dipakai oleh perempuan Karo serta topeng-topeng yang besar. Jika kamu menelusuri museum ini kamu juga akan menemukan eksistensi Pusaha Laklak, yakni buku aksara kuno batak yang terbuat dari kulit kayu dan ditulis dengan tinta dari getah kayu.

Masuk ke musuem ini tidak dipungut biaya apapun. Namun jika kamu ingin berdonasi, pengelola akan sangat berterima kasih. Tidak jauh dari museum, kamu akan di hadapkan dengan pasar buah Berastagi. Akan menjadi penutup yang bagus setelah berkeliling melihat sejarah dan budaya Karo. Selain keindahan alam yang tidak ada duanya. Tanah karo menyimpan sejarah dan budaya yang bikin takjub. Tidak akan kecewa deh jika berwisata di tanah Karo. Jangan  lupa bawa kamera ya untuk mengabadikan setiap momen yang ada. (*)