Danau Toba mempunyai banyak cerita yang patut dilestarikan sebagai salah satu warisan dunia yang unik, dari pemandangan alamnya yang mempesona dan berbagai adat istiadatnya. Ada  tujuh kabupaten yang mengelilingi Danau toba, setiap kabupaten mempunyai berbagai suku. Daerah gunung api raksasa ini mempunyai suku asli yang dipanggil suku Batak, suku ini sangat unik, karena didalam suku ini mempunyai sub suku lain dengan Bahasa yang agak berbeda, suku Batak hampir menyerupai sub suku jawa di pulau jawa.  Ada sekitar lima sub suku Batak yang mendiami seputaran Danau Toba , antara lain Toba,Karo, Simalungun, Mandailing, dan Pakpak , semua suku tersebut mendiami seputaran daerah di Danau Toba.

Setiap suku mempunyai Bahasa yang berbeda, namun ada beberapa kata juga yang sama, setiap suku disini mempunyai ciri adat istiadat khasnya masing-masing. Penyebaran suku-suku  Batak saat ini sudah membaur satu sama lain, pada jaman dahulu kala suku-suku ini dikenal karena tempat atau wilayah yang didiaminya. Toba dan Simalungun mendiami daerah kabupaten Toba, Samosir dan seputaran Tapanuli. Jika suku batak karo berada di daerah pegunungan kabupaten Tanah Karo yang beribu kota kabanjahe. Serta suku  mandailing, pakpak dan Toba  adalah tetangga yang sangat berdekatan dengan kabupaten Humbang Hasundutan, dairi hingga Sebagian Tanah Karo.

Suku batak yang ada di Danau Toba semuanya mempunyai silsilah Marga, marga-marga yang ada di suku batak sebagai silsilah garis keturunan, biasa nya marga tersebut di ambil dari keturunan lelaki, akan tetapi anak perempuan juga mempunyai hak yang sama dalam menambalkan istilah boru (marga untuk anak perempuan). Silsilah ini akan dibawa kemana saja dalam kegiatan sosial, meski berbeda Rahim jika mereka satu marga akan tetap di anggap saudara, biasanya pembicaraan sosial ini di sebut Martutur. Ada sekitar 400 marga suku batak, tempat atau lokasi disini juga biasanya di namai dengan nama marga  si pembuka kampung tersebut, contohnya Samosir , tempat ini pertama kali di buka oleh warga yang bermarga Samosir.

Pakaian Adat Khas Suku Toba
Pakaian Adat Khas Suku Pakpak
Pakaian adat Khas Suku Mandailing

Ada beberapa salam khas dari suku Batak yang sering diucapkan, yaitu Horas salam yang dipunyai suku Toba dan Simalungun, Mejuah-juah salam khas dari suku Karo, dan njuah-juah sebutan salam dari suku mandailing dan pakpak, akan tetapi semua suku batak biasa mengucapkan salam Horas, salam ini yang juga mengartikan doa keberkahan bagi seluruh umat manusia. Semua suku Batak di Danau Toba mempunyai kain tenun yang disebut “ulos’’, hampir seluruh masyarakat di suku batak menggunakan kain khas yang biasa digunakan di seluruh upacara acara adat pesta maupun berduka.

Semua suku di Danau Toba mempunyai peranan penting dalam perkembangan pariwisata di daerahnya masing-masing , karena potensi alamnya yang sangat menakjubkan dan tentu saja budaya kearifan local yang sudah tersebar kemana-mana.  Semua  daerah di Danau Toba memiliki lokasi pariwisata yang sangat indah , lokasi wisata  tersebut sudah dikelola dengan baik oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Contohnya di kabupaten Toba dan Samosir, kedua daerah yang bersuku batak Toba ini mempunyai lokasi wisata yang sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Berbagai event tradisi sudah digelar disini, juga turut mengundang musisi dari beberapa negara di dunia yang hadir di acara yang di gelar tiap tahun di Danau toba yaitu Samosir Musik Festival .

Daerah Samosir mempunyai wilayah terluas di perairan Danau Toba, salah satu pulau terbesar yang berada ditengah Danau Toba ini menyimpan fenomena alamnya yang sangat luar biasa. Di kabupaten Tobasa lokasi wisata salah satunya ialah The Caldera Nomadic Escape  lokasi berada di desa Sibisa kabupaten Toba. Lokasi wisata ini diresmikan oleh presiden republic Indonesia mempunyai pemandangan alam yang sangat indah. Begitu juga di kabupaten Samosir, lokasi yang telah lama menjadi desa percontohan wisata dunia ini mempunyai lokasi yang tak kalah menarik dari lokasi wisata budaya dan lokasi pantai yang indah.

Daerah lainnya ialah suku Karo, suku yang tinggal didaerah perbukitan ini mempunyai tempat wisata sangat menarik yaitu berastagi, tongging dan tentu saja air terjun yang sangat melegenda yaitu air terjun Sipiso-piso. Tanah Karo adalah salah satu daerah yang kaya akan sumber daya alam nya, didaerah ini kita akan melihat berbagai lahan perkebunan sayur-mayur  dan buah-buahan. Tanah karo selalu menggelar event budaya tahunan yang disebut “pesta buah’’ , pesta ini di selenggarakan untuk menyatakan rasa syukur atas berkah tuhan untuk hasil alam yang melimpah.

Kabupaten Humbang hasundutan dan Tapanuli utara yang mayoritas ber suku batak Toba juga mempunyai lokasi wisata dengan pemandangan nya sangat luar biasa, bukit Sipinsur dan Bukit Huta ginjang, kedua bukit ini menyuguhkan pemandangan yang indah dan berbeda dari sisi selatan Danau Toba.  Setiap rumah adat suku batak disini mempunyai bentuk dan nama yang hampir sama, di suku Toba, pakpak , mandailing dan Simalungun biasa dikenal dengan rumah Bolon (rumah besar – induk) jika di suku Karo rumah Siwaluh jabu (delapan keluarga), setiap atap rumah adat batak biasanya diletak kepala kerbau yang  melambangkan kehidupan dan semangat kerja, dan ornament-oranamen seperti gorga adalah kekayaan budaya yang ada di suku batak.