Tobaria – PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), bekerja sama dengan Rumah BUMN Samosir, merilis produk-produk kreatif yang terbuat dari eceng gondok, tumbuhan air yang banyak ditemukan di perairan tawar seperti Danau Toba.

Program kolaborasi ini memberdayakan para ibu rumah tangga untuk turut berperan dalam menggerakkan ekonomi keluarga mereka melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis eceng gondok.

Menurut Mahyaruddin Ende, Corporate Secretary INALUM, inisiatif UMKM ini merupakan hasil kreativitas masyarakat setempat yang berhasil menghasilkan nilai ekonomis.

“INALUM berkomitmen untuk menjadi mitra yang mendukung UMKM lokal agar semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar modern. Kami berharap kelompok masyarakat yang terlibat dapat memperoleh manfaat yang berkelanjutan dari program ini,” ujar Mahyaruddin.

Harapannya, UMKM lokal dapat naik kelas dan terus berinovasi sehingga bisa bertahan dan kompetitif di pasar yang semakin modern.

Program UMKM berbasis eceng gondok ini dikelola oleh Koperasi Bank Eceng Gondok, yang berlokasi di Desa Sitanggang Bau, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Terinspirasi dari konsep Bank Sampah, koperasi ini bertujuan untuk mengumpulkan serta mengolah eceng gondok secara kreatif dan ekonomis. Ke depannya, koperasi ini berencana membentuk kelompok-kelompok edukatif serupa yang akan memberikan pelatihan mengenai pengelolaan eceng gondok.

Eceng gondok sendiri merupakan tumbuhan yang cepat tumbuh di perairan tawar. Selain memenuhi perairan, tanaman ini menghambat masuknya sinar matahari ke dalam air sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem. Awalnya, eceng gondok dari Danau Toba pernah diusulkan oleh petani kopi setempat untuk dijadikan pupuk alami.

Namun, karena keterbatasan alat dan minimnya edukasi, program tersebut tidak terlaksana. Sebagai gantinya, pelaku UMKM Sumondang Tabita Nainggolan dan Murni Asima Sitanggang mengubah eceng gondok menjadi produk kreatif bernilai ekonomi.

Produk pertama yang dihasilkan adalah sandal hotel berbahan dasar eceng gondok. Ide ini muncul seiring peningkatan jumlah tamu hotel di kawasan Samosir sejak awal tahun 2023.

Seiring perkembangan, produk lain pun dikembangkan, seperti cover buku berbahan eceng gondok. Produk-produk ini dibuat dengan mengedepankan visi untuk memberdayakan ibu rumah tangga, agar mereka memiliki penghasilan dan dapat membantu ekonomi keluarga.

Proses pembuatan sandal eceng gondok ini cukup unik dan membutuhkan ketelatenan. Langkah pertama adalah memilih batang eceng gondok yang berkualitas baik, kemudian mengeringkannya selama 7-8 hari hingga benar-benar kering dengan warna coklat matang.

Setelah itu, batang yang telah kering dihaluskan menggunakan mesin penghalus, lalu dianyam secara manual hingga membentuk tikar. Setelah tikar jadi, barulah masuk ke proses pemotongan pola dan penyelesaian akhir, yang dilakukan dengan mesin jahit.

Produk eceng gondok ini dipasarkan melalui berbagai platform digital, seperti Instagram dan TikTok Shop. Selain itu, koperasi ini juga aktif mengikuti pameran-pameran di wilayah Kabupaten Samosir.

Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp6.000 hingga Rp10.000 per sandal, sementara cover buku dijual dengan harga Rp35.000 per buah.

Kolaborasi antara INALUM dan Rumah BUMN Samosir ini diharapkan bisa terus memperkuat posisi UMKM lokal, terutama di kalangan perempuan desa, agar mereka dapat berkontribusi lebih banyak dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitas.(*)