Tobaria- Pangelekan Tao Toba adalah ritual yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat penggiat budaya khususunya penggiat Hahomion (aliran kepercayaan) di kawasan Danau Toba. Ritual ini bertujuan untuk memohon doa dan pengharapan sekaligus pengakuan terhadap salah dan dosa. Ritual ini dipimpin oleh tokoh adat sekaligus tokoh penghayat kepercayaan.

Ritual ini digelar di Sosor Nangka, Nagori Sigabanding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun. Masyarakat adat setempat percaya bahva segala malapetaka dan bencana yang terjadi di bumi, di laut, dan di udara tidak lepas dari perlakukan manusia terhadap alam.

Dengan dilakukannya ritual ini diharapkan menjadi pengakuan dosa manusia terhadap alam. diharakan masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Toba dan siapa saja yang melintasi Danau toba bersama-sama mencintai alam dengan menjaga kebersihan, dan menjaga sikap supaya kita mendapat keselamatan dan terhindar dari bencana.

Upacara ini dilakukan dengan melarungkan sesajen ke Danau Toba, juga melepas dua ekor merpati putih yang menjadi lambang kedamain, dan ditutup dengan upacara gondang persahabatan selama semalaman.

Kepercayaan yang telah turun temurun meyakini bahwa Danau Toba hingga saat ini dihuni para leluhur Suku Batak. Sementara seserahan  atau sesajen yang diberikan berupa hambing puti sihapas pili, ihan batak, ambulang puti, ambulang mira, ambulang jarum bosi, jeruk purut, daun sirih dan kelengkapannya, itak gurgur maupun berbagai penganan khas Batak lainnya.

Kegiatan ritual ini diikuti oleh sejumlah masyarakat setempat di kawasan Danau Toba dan dihadiri oleh beberpa tamu dari luar kota. (*)