Tobaria – Suara gemercik air serasa menyambut di pintu masuk goa, nyanyian burung, sahut menyahut membuat petualangan semakin berkesan. Sesekali, sahutan suara siamang terdengar jelas dari kejauhan. Ada suguhan pemandangan sepanjang jalan menuju Seribu Goa, serasa di ketinggian menatapi bentangan persawahan nan luas.
Bak permata tersembunyi, Pesona wisata Seribu Goa dapat dikatakan berbeda dari yang lainnya. Goa ini merupakan salah satu objek wisata alam susur goa (Caving) bawah tanah, dengan aliran sungai di sepanjang lorong. Kawasan wisata ini mulai dikenal oleh banyak pengunjung sejak dibuka untuk umum beberapa tahun lalu. Sebuah destinasi yang mampu menyuguhkan keindahan alam yang mempesona, udara sejuk di sekitar dan suasana teduh membuat pengunjung betah berlama – lama di sana. Menakjubkan!
Wisata alam Seribu Goa berlokasi di Desa Banuarea, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Wisata alam ini berada kurang lebih 28 Km dari pusat Kota Doloksanggul yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Humbang Hasundutan dan dapat dicapai dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Kalau ragu, kamu bisa minta bantuan google maps, tinggal ketik ‘Seribu Goa Banuarea’ kamu akan dipandu hingga sampai ke lokasi.

Tak terbayangkan, bagaimana indahnya tempat wisata ini. Terletak di lereng perbukitan Gunung Pinapan dan perkebunan masyarakat dengan rindangnya pohon yang berselimut kabut. Seribu Gua adalah gua yang tergolong unik karena memiliki banyak lorong/bilik yang sangat panjang. Selain itu ada air terjun tiga tingkat di dalamnya, serta ukiran stalaktit dan stalagmit yang menghiasi dinding dan dasar gua. Ukiran–ukiran tersebut terbentuk sendirinya oleh pelapukan air sejak zaman dulu.
Sebelum tiba di mulut goa, ada jarak 500 meter dari tempat parkir yang harus ditempuh, butuh waktu sekitar 15 menit dengan berjalan kaki, di sana pun kamu akan langsung dipandu oleh guide setempat yang ramah hingga sampai ke lokasi. Cukup rogoh kocek sebesar 15 ribuan per orang untuk tiket masuk, tentunya sudah termasuk perlengkapan susur goa.

Setelah menempuh perjalanan yang sedikit melelahkan tetapi akan segera terbayarkan ketika kamu tiba di mulut goa yang mempesona itu. Ada air terjun persis dekat pintu masuk Seribu Goa, menurut para pemandu sumbernya berasal dari celah bebatuan dari dalam goa. Percikan embun air terjunnya itu melesap di kulit, dingin namun terasa menyegarkan.
Keindahan air terjun dengan ketinggian sekira 10 meter itu dapat dinikmati pengunjung, air akan jatuh menyentuh batu datar berukuran cukup besar yang terdapat di jalan lintasan menuju mulut Seribu Goa. Tentu, ini menjadi moment yang tepat untuk berswafoto.
Memang, setiap aktivitas penelusuran goa, tidak lepas dari keadaan gelap total. Justru keadaan seperti ini yang menjadi daya tarik bagi seorang caver, sebutan untuk seorang penelusur goa. Petualangan di lorong gelap bawah tanah menghasilkan pengalaman tersendiri. Perasaan ingin tahu yang besar bercampur dengan perasaan cemas karena gelap total.
Tetapi, kamu tidak usah ragu. Sebab, pemandu setempat yang berpengalaman telah siap dengan flaslightnya. Di dalam gua, ada air terjun tiga tingkat yang tampak ke luar dari bebatuan. Gak hanya itu, ratusan hingga ribuan lorong bisa kamu temukan di dalam goa.

Menurut prosesnya, Seribu Goa ini termasuk golongan Goa Kapur atau Limenstone, yang terjadi didalam daerah batuan kapur/limenstone, akibat dari pengikisan air terhadap batuan kapur di dalam tanah. Goa kapur inilah yang menjadi obyek penelusuran dan ekspoitasi bagi pecinta alam.
Bagi kamu yang berencana membuat jadwal untuk caving, Seribu Goa Banuarea sangat cocok di jadikan sebagai destinasi utama. Moment saat matahari terbenam bisa jadi foto terindah untuk instagramable kamu. (*)