Danau Toba merupakan salah satu dari 10 destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia. Pemerintah, telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan geliat pariwisata di kawasan Danau Toba. Salah satu destinasi wisata baru yaitu hadirnya The Kaldera Toba Nomadic Escape yang telah dilaunching pada 04 April 2020 lalu.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, konsep nomadic tourism dijadikan sebagai solusi yang murah, mudah, dan cepat. Serta menjadi solusi yang ramah milenial, berkelanjutan, dan ramah kaum pengembara zaman now atau wisatawan minat khusus.
“Solusi nomadic ini jadi jawaban untuk mengakselerasi pengembangan 10 Bali Baru. Telah di kick-off pengembangannya di Borobudur, Bajo, dan sekarang di Toba,” kata Menpar Arief Yahya melalui keterangan resmi yang dilansir dari website kemenparekraf.go.id
The Kaldera Toba Nomadic Escape sendiri merupakan sebuah proyek perintisan wisata nomadic yang diharapkan menjadi barometer pengembangan nomadic tourism di kawasan regional Toba. Dari segi lokasi, The Kaldera Toba Nomadic Escape juga memiliki letak yang sangat strategis, yakni bisa ditempuh selama kurang lebih 20 menit dari Parapat atau sekitar 1 jam 30 menit dari Balige. The Kaldera juga hanya berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Bandara Silangit, dan hanya 10 menit dari Bandara Sibisa.
The Kaldera memiliki beberapa fasilitas seperti cabin transparan, tenda kanvas berukuran besar, rumah telur, toilet dan berbagai spot foto yang super keren dan saat ini Tourism Information Center (TIC) sudah aktif beroperasi sejak 07 September 2020.
Dari ketinggian The Kaldera, kita bisa melihat hamparan Danau Toba dan lembah yang merupakan Perkampungan Sigapiton. Banyaknya Pohon Pinus di area The Kaldera, memberi efek sejuk kepada setiap pengunjungnya dan sangat tepat sebagai konsep wisata nomadic, wisata alam dan lain sebagainya.
Setelah tutup beberapa lama akibat Pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19), The Kaldera kembali dibuka dengan Adaptasi Kebiasaan Baru sejak tanggal 17 Agustus 2020.
Menurut Staf Direktorat Destinasi Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Danau Toba yang ditemui Tobaria.com M. Risqie, “Registrasi ini dilakukan demi kebaikan bersama apalagi di masa Pandemi Covid-19, masyarakat yang berkunjung bisa terdata dan terpantau. Dan kita wajib menerapkan adaptasi kebiasaan baru kepada setiap pengunjung.” Senin, 14-09-2020.
Menurut Risqie seperti moment Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 tanggal 17 Agustus lalu. The Kaldera kedatangan hampir 1000 pengunjung, namun registrasi kunjungan bertamu tetap diberlakukan. Sedangkan untuk upaya pencegahan penyebaran Pandemi Covid-19, usai jam berkunjung per shift dilakukan penyemprotan desinfektan ke unit-unit yang sering dikunjungi tamu.
Pengunjung yang diperbolehkan masuk ke The Kaldera Nomadic Escape saat ini, hanyalah Wisatawan Nusantara asal Sumatera Utara yang dibuktikan dengan identitas diri berupa (KTP/SIM/Kartu Mahasiswa). Setiap pengunjung wajib melakukan registrasi di https://registrasi.laketoba.travel dan akan memperoleh kode booking. Solusi bagi yang tidak bisa registrasi by online, akan dibantu oleh security selama kuota per shift tidak full dan wajib membawa identitas diri.
Melalui pemeriksaan suhu tubuh dan saat kunjungan maksimal 37,3° Celcius dan mematuhi protokol adaptasi kebiasaan baru yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak. Manajemen The Kaldera Nomadic Escape juga memberlakukan, jumlah kunjungan harian maksimal 60 orang/hari yaitu Hari Senin-Jumat dan maksimal 90 orang/hari pada hari Sabtu, Minggu & Libur Nasional. Jumlah orang yang berada di dalam The Kaldera pada saat yang sama maksimal 10 orang.
Jam operasional adalah Hari Senin sampai dengan Jumat, shift pertama pukul 09.00 Wib-pukul 11.00 Wib dan shift kedua pukul 13.00 Wib-15.00 Wib. Dan Hari Sabtu, Hari Minggu & Hari Libur Nasional diberlakukan tiga shift yaitu shift pertama pukul 09.00 Wib-pukul 11.00 Wib, shift kedua pukul 13.00 Wib-pukul 15.00 Wib, shift ketiga pukul 16.00 Wib-pukul 18.00 Wib. Dan untuk kalender September The Kaldera Nomadic Escape akan ditutup pada Hari Rabu 23 September 2020.
Dihubungi via aplikasi whatsApp, Rommy Fauzi sebegai Direktur Industri Pariwisata dan Lembaga Kepariwisataan di BPODT, kembali menegaskan , bahwa proses registrasi tersebut tidak bermaksud mempersulit siapapun untuk berkunjung ke The Kaldera. Namun tujuan dari ketatnya registrasi tersebut merujuk kepada Peraturan Bupati No 43 tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan. Dan Pengelola The Kaldera tidak mau menjadi epicentrum penyebaran Covid-19, pada dasarnya semua hal harus diantisipasi.
Mau pesan penginapan
MasyaAllah ta barakallah
Pengen kesini
Pengen ke sini