Mengapa dinamai Agrowisata Batu Lamak ? Karena perkebunan ini berada di Dusun Batu Lamak-Desa Gurgur Aek Raja Kecamatan Tampahan-Kabupaten Toba. Di tempat ini kita dimanjakan indahnya panorama alam dan udara yang sangat sejuk.

Pemilik Agrowisata Batu Lamak Tomok.P Tampubolon, memutuskan mengganti tanaman kopi yang sudah menua dan tidak berbuah lagi, menjadi tanaman jeruk sejak tahun 2005 lalu.

Setelah melewati beberapa kali panen jeruk, dia dan istrinya Junika Sianipar mulai tertarik untuk membuka agrowisata. Namun hal tersebut baru terwujud pada awal November 2020.

Agrowisata Batu Lamak adalah agrowisata pertama di Kabupaten Toba/jmh

Promosi perdana Agrowisata Batulamak dimulai di facebook, instagram dan mendapat sambutan yang baik dari para netizen.

Di lahan seluas 3.000 meter ini, Tomok berharap bisa melengkapi fasilitas-fasilitas umum, agar pengunjung betah berwisata di alam.

Dia juga berharap, para petani maupun pekebun lain di sekitar ladangnya mau beradu kreativitas. Untuk memenangkan kesempatan yang ada saat ini di Toba.

Dahulu minat masyarakat berlibur biasanya ke mall, ke kebun binatang, ke kolam renang dan lain sebagainya. Sekarang mulai beralih ke tempat-tempat yang bernuansa alam.

Tomok Tampubolon mengatakan, “Awalnya kami hanya ingin mencoba jenis tanaman yang tidak sulit perawatannya. Lalu kami mempelajari cara membudidayakan jeruk, karena perawatannya lebih simpel dan buah-buahan lebih mudah dijual. Dan ternyata semua lebih dari bertani saat ini.”

Motivasi membuka agrowisata ini juga berkat kepekaan akan informasi tentang Danau Toba, yang menjadi top three prioritas pengembangan pariwisata di Indonesia.

Dan saat ini mereka telah siap menangkap peluang,  menjadikan ladang jeruk ini menjadi lokasi tujuan wisata di bidang agrowisata. Menurut Tomok, para pengunjung sangat antusias dengan keberadaan Agrowisata Batulamak ini.

Di tempat ini, sudah tersedia spot-spot foto, restoran terbuka dan toilet yang menyajikan aneka kuliner nasional, cemilan dan minuman dengan harga terjangkau.

Pengunjung akan merasakan sensasi memetik jeruk seperti di kebun sendiri. Bebas memilih buah yang disukai dan memetik dan membayar sesuai jumlah yang dibutuhkan.

Para pengunjung, bebas memetik buah jeruk sesuai jumlah yang diinginkan/jmh

Untuk harga perkilogramnya, Agrowisata Batu Lamak akan tetap mengikuti harga buah jeruk dipasaran. Untuk saat ini buah jeruk di Agrowisata Batu Lamak dihargai senilai Rp. 15.000,-/kg. Tanaman lain selain pohon jeruk ada durian montong, mangga thailand, dan lain sebagainya.

Pengunjung yang datang diwajibkan menggunakan masker dan mentaati protokol kesehatan sesuai adaptasi kebiasaan baru. Agrowisata Batu Lamak ini buka setiap hari, pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, dan untuk info selanjutnya silahkan menghubungi nomor pemilik usaha di 081370324494. Tidak dipungut biaya retribusi dan hanya dibebani biaya jeruk sesuai jumlah yang dipetik oleh pengunjung itu sendiri. *jmh