Kota Parapat adalah kota pembatas antara Kabupaten Toba dan Kabupaten Simalungun. Kota Parapat merupakan salah satu kota kunjungan pariwisata tertua di Provinsi Sumatra Utara.

Seiring dengan perkembangann zaman, tentu berdirinya sebuah kota tidak akan terlepas dari kisah sejarah, baik mitos maupun realita. Semua sama menariknya untuk dibahas saat ini.

Salah satu mitos yang masih lestari dan diyakini masih memiliki aura magis, yaitu Kisah Batu Gantung. Batu yang menggantung didinding tebing di Danau Toba.

Tepatnya berada di bawah Panatapan sepanjang Kota Parapat-Kabupaten Simalungun. Akses jalan menuju Batu Gantung harus melalui Danau Toba, pengunjung bisa menyaksikan Batu Gantung dari perahu.

Batu Gantung berada di ketinggian sekitar 170 meter hingga 200 meter. Jika ingin melihat lebih jelas, disarankan menggunakan teropong.

Panorama alam disekitaran lokasi Batu Gantung/Pangidoan Ambarita

Batu menggantung ini hampir menyerupai bentuk tubuh manusia, dengan rambut yang terjuntai kebawah. Secara turun-temurun, batu ini dikisahkan sebagai sosok perempuan cantik bernama Seruni.

Dikutip dari berbagai sumber, alkisah dahulu kala ada sepasang suami-istri yang tinggal ditepian Danau Toba. Mereka memiliki seorang putri  yang cantik diberi nama Seruni.

Bertumbuhlah Seruni menjadi sosok gadis dengan rupa yang cantik, sehingga banyak pemuda menaruh hati kepadanya dan  diapun kala itu telah memiliki kekasih.

Namun tanpa persetujuannya, ternyata orangtua Seruni telah menjodohkannya dengan pemuda yang masih keluarga dekat dengannya.

Seperti kebanyakan perempuan yang sedang jatuh cinta, perjodohan ini membuat Seruni merasa tertekan batin. Dia sama sekali tidak bisa menerima kenyataan kalau orangtuanya telah menjodohkannya dengan lelaki yang dia tidak inginkan.

Untuk melupakan kesedihannya, Seruni mengajak anjing kesayangannya untuk pergi ke ladangnya. Namun di ladang dia tidak bersemangat mengerjakan apapun, di tempat sunyi ini dia menghabiskan waktunya untuk meratapi nasibnya.

Dia sebenarnya tidak ingin menyakiti hati kedua orangtuanya dengan menolak perjodohan ini. Tetapi diapun tidak ingin berpisah dari kekasihnya.

Keadaan ini cukup membingungkan ya, sehingga merasa putus asa dan memilih untuk mengakhiri hidupnya. Dia pun menangis sesenggukan dan terus berjalan menuju ke bibir tebing, Seruni sama sekali tidak mendengarkan gonggongan anjing kesayangannya.

Dia tidak lagi memperhatikan kiri kanan jalanan yang dilewatinya. Dia hanya menangis lalu sesekali memandangi Danau Toba dan tak lama kemudian Seruni terjatuh ke dalam lubang.

Seketika dia tersadar dan menjerit ketakutan, dia merasa bebatuan yang mengelilinginya seolah hidup dan bergerak-gerak menghimpit tubuhnya.

Namun tidak ada yang mendengar jeritannya meminta tolong, hanya anjingnya yang menjawab dengan gonggongannya. Merasa tak akan ada yang bisa menyelamatkannya, diapun putus asa dan tiba-tiba dia teringat kisah perjodohannya.

Dan diantara isak tangisnya, terdengarlah suara Seruni mengucapkan, “Parapat, parapat.” Dan batu itupun mulai bergerak menghimpit tubuh Seruni.

Parapat merupakan perkataan dalam Bahasa Batak yang dalam Bahasa Indonesia artinya merapat. Seruni saat itu menyebut Parapat atau merapat kepada bebatuan sekelilingnya.

Seolah memahami rasa putus asa Seruni, anjingnya kemudian lari menuju perkampungan dan menemui orangtua Seruni. Dan orangtua Seruni pun memahami gonggongan anjing tersebut, lalu mengikuti ke arah mana anjing tersebut berlari.

Orangtua Seruni berupaya menyelamatkan putri semata wayangnya, namun tidak lama kemudian terjadi gempa. Gempa yang terjadi hanya sekejap lalu celah bebatuan tempat Seruni terjerembab merapat dengan sendirinya.

Dan bebatuan disekitar tebing tempat Seruni hilang, berjatuhan ke Danau Toba. Tak lama kemudian di antara bebatuan yang berjatuhan, tampak satu bentuk batu menyerupai tubuh seorang gadis yang tergantung pada dinding tebing dengan rambut menjuntai ke bawah.

Dan hingga saat ini, keberadaan tempat ini sangat disakralkan. Tempat ini sering dikunjungi peziarah ataupun pengunjung dan mengabadikan gambar di sekitar Batu Gantung. Oleh masyarakat setempat, dilarang melakukan aktivitas menangkap ikan di sekitar bebatuan tepat di bawah Batu Gantung berada.

Itulah kisah dari Batu Gantung yang menjadi cerita dari generasi ke generasi. Bahkan Bunthora Situmorang telah menciptakan lagu dengan judul “Batu Gantung,” yang dipopulerkan oleh penyanyi berdarah Batak yaitu Rita Butarbutar.

Reff dari lagu Batu Gantung :

Ai anggo ahu da ito
Ndang tarbahen au laho ro
Laho mangadopi pestami
Songon tonam di surat mi
Tu batu gantung do au laho
Di topi Tao Toba
Laho mangaluhon sasudena
Hinalungun ni roha
Ido saksi di padanta i
Ai manang ise hita nadua mose dijanji
Gantung ma ibana songon batu gantung on
Ido anggo sumpah di padanta
Di tikki hita rap padua-dua

Lagu ini mengisahkan kekecewaan seorang gadis terhadap pasangannya yang telah mengingkari janji. Sang gadis menyerahkan sumpah yang pernah diucapkannya bersama pasangannya kepada alam semesta di Batu Gantung, karena kekasihnya telah mengingkari dan menikah dengan perempuan lain. Ini hanya sebuah lagu ya, bukan saatnya lagi bersedih karena kehilangan pasangan ya Sobat.

Namun dari sisi geologi, Batu Gantung merupakan batu yang diperkirakan terbentuk akibat aktivitas vulkanik. Dilansir dari berbagai info, menurut pengamat Geologi Jen Jose, Batu Gantung mungkin tercipta dari lava andesit yang memiliki kekentalan tinggi. Perubahan temperatur ekstrim pasca letusan Gunung Toba membuat lava andesit yang hampir jatuh ke danau dari tebing membeku menjadi batu andesit.

Dari sisi geologi, Batu Gantung terjadi akibat bekuan lava andesit.

Nah, itulah berbagai info tentang Batu Gantung. Antara mitos dan geeologi, semua tergantung kita ingin mempercayai bagian yang mana.

Namun untuk saat ini, tempat ini sangat diminati banyak wisatawan walau kita tidak bisa menyentuh secara langsung. Namun pesona alam disekitaran Batu Gantung cukup lestari dan menyejukkan. Sobat Tobaria penasaran, mau berkunjung ke Batu Gantung ?

Untuk mempermudah akses mencari sarana transportasi air yang Sobat Tobaria butuhkan, silahkan klik https://boatria.com/page/layanan/Danau-Toba/all atau download aplikasi BoatRia. Di sini Sobat Tobaria bisa memilih mau berwisata kemana, naik apa termasuk mau paket wisata apa ? Ditunggu kedatangannya ke Danau Toba ya Sobat. *jmh