Tobaria – Jika berkunjung ke Provinsi Sumatera Utara, orang-orang pasti akan langsung berpikiran untuk singgah ke daerah Danau Toba, Danau Toba merupakan danau vulkanik yang menjadi salah satu destinasi super prioritas yang wajib untuk Anda kunjungi.

Terdapat salah satu kabupaten di sekitaran Danau Toba yang bernama Humbang Hasundutan (Humbahas). 

Di Humbahas terdapat lembah yang diapit oleh dua bukit dan dinamakan Lembah Bakkara. Ditempat inilah merupakan tempat kelahiran dan kekuasaan Raja Sisingamangaraja.

Raja Sisingamangaraja telah meninggalkan banyak sekali warisan budaya yaitu diantaranya terdapat kitab dengan menggunakan Aksara Batak, dan juga Istana Raja Sisingamangaraja.

Raja Sumatera ini dikenal sangat sakti karena mengetahui berbagai hal sebelum orang lain tahu. Anda juga dapat menemukan arsip atau Budel Bakkara yang menyangkut Kerajaan.

Perkampungan ini adalah lokasi bekas Istana Dinasti Sisingamangaraja. Dinasti ini berdiri selama ±400 tahun, sejak tahun 1500-an sampai 1907 dibawah kepemimpinan Raja Sisingamangaraja I-XII.

Disini terdapat bangunan Rumah Batak Kuno dengan ciri khas gaya arsitektur lokal yang merupakan replika Istana Raja Sisingamangaraja, sedangkan bangunan aslinya telah dibumihanguskan pada masa perang Paderi tahun 1825 dan perang melawan penjajah Kolonial Belanda tahun 1878.

Pada tahun 1978 Pemerintah Republik Indonesia melakukan revitalisasi terhadap situs istana tersebut. Didalam kompleks istana terdapat bangunan bersejarah yang merupakan peninggalan kerjaan yang terdiri dari Makam Raja Sisingamangaraja X, Makam Raja Sisingamangaraja XI, Replika bangunan Istana (Sopo Godang), Ruma Parsaktian, Ruma Bolon dan Sopo Bolon), Bale Pasogit dan Batu Siungkapungkapon.

Foto : Tobaria

Tujuan dari pemugaran ini adalah untuk mempertahankan warisan sejarah dan budaya yang berharga bagi masyarakat Humbang Hasundutan dan juga sebagai tempat bersejarah yang menarik bagi wisatawan.

Raja Sisingamangaraja XII yang memerintah sejak tahun 1875-1907 adalah salah satu Raja yang turut berjuang dalam perang melawan penjajah Kolonial Belanda, bersama akyatnya menghadapi peperangan selama ± 30 tahun. Dinasti berakhir dengan gugurnya Sisingamangaraja XII pada pertempuran heroik di Si Ono Hudon, Parlilirtan tahun 1907.

Sebagai penghormatan atas jasa dan perjuangannya telah diangkat sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia tahun 1961.

Komplek Istana Raja Sisingamangaraja terletak di Desa Simamora, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Luas komplek istana ini hampir mencapai 1 hektar dikelilingi oleh daerah-daerah komplek rumah adat khas Batak yang sangat tradisional.

Dengan mengunjungi Istana Raja Sisingamangaraja, pengunjung dapat merasakan aura dan atmosfer yang memikat, serta memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan perjuangan Dinasti Sisingamangaraja.

Istana Raja Sisingamangaraja sudah masuk ke dalam Situs Bangunan Cagar Budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2010 pasal 66 ayat 1 dan 2.

Bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah, budaya, dan keindahan alam, Istana Raja Sisingamangaraja di Humbang Hasundutan adalah destinasi wisata yang wajib dikunjungi.(*)