Geowisata adalah cara berwisata yang kompleks, tidak hanya sekedar bersenang-senang namun juga menggali sejarah dan pengetahuan alam terkait geosite yang dikunjungi
Geowisata merupakan suatu jenis pariwisata berkelanjutan dan bersifat konservasi, berkaitan dengan jenis-jenis sumber daya alam. Dan bentukan suatu wilayah dalam rangka, mengembangkan wawasan dan pemahaman proses fenomena yang terjadi di alam.
Bentukan geologis permukaan bumi, pada setiap wilayah berbeda-beda dengan ciri khasnya masing-masing. Rangkaian bentang alam yang indah dan unik terbentuk dari jenis-jenis patahan atau tumpukan lempeng seperti perbukitan kerucut, gua bawah tanah, air sungai bawah tanah, danau alam, danau vulkanik, mata air, pantai karang, telaga, pegunungan dengan landscape.
Hawa sejuknya, gunung berapi yang tidak aktif maupun masih aktif, bentuk tekstur dan struktur batuan yang beragam, gua-gua kars dihiasi ornamen kalsit seperti stalakmit dan stalaktit, batu aliran serta berbagai macam jenis unsur lain yang terbentuk secara alami dan melewati proses sejak lama. Dan hal ini akan sangat menarik ketika dijadikan sebagai objek wisata.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan geowisata antara lain :
1. Geologically Based
Area objek geowisata merupakan bentukan hasil proses geologi. Unsur yang menjadi daya tarik wisata berupa jenis batuan, kandungan mineral, kondisi tanah, dan hal lain yang berkaitan dengan geologi.
2. Suistainable
Adanya upaya untuk menjaga kelestarian, keunikan, dan keindahan objek geowisata dengan pengelolaan berkelanjutan dengan harapan dimasa depan objek tersebut tetap ada. Dengan metode pengembangan tanpa merubah bentuk aslinya. Dan yang paling penting adalah upaya penjagaan kepada kekayaan alam yang menyimpan banyak produk-produk bumi yang berharga yang ditemukan pada objek geowisata. Selain berkelanjutan, juga menerapkan prinsip ekowisata dengan mempromosikan konservasi dan memperluas budaya serta sejarahnya.
3. Geologically Informative
Diwajibkan adanya informasi berkaitan dengan sejarah terbentuknya geosite tersebut. Seperti papan informasi dan peta lokasi, supaya memudahkan pengunjung mengetahui proses alam yang terjadi.
4. Locally Beneficial
Adanya objek geowisata, diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi masyarakat setempat. Baik dari segi ekonomi, sosial dan lain sebagainya.
5. Tourist Satisfaction
Keberadaan objek geowisata, selain menambah wawasan diharapkan juga mampu memberikan kepuasan lahir dan batin bagi pengunjung. Maka diperlukan pengelolaan sarana dan prasarana yang baik, kebersihan, keamanan, serta akses yang baik menuju lokasi.
Tujuan dari geowisata adalah melestarikan bumi dengan menggali jejak sejarah dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Hal ini pastinya menambah pengetahuan mengenai potensi geologi, sebagai upaya untuk melestarikan situs atau warisan geologi (geoheritage).
Melalui kegiatan wisata bebasis geo ini, kita tanpa sengaja belajar ilmu pengetahuan alam, pendidikan lingkungan dan upaya pelestarian alam. Yang pastinya akan meningkatkan wawasan dan pengetahuan baru tentang sumber geologi seperti fosil, bebatuan, bentang alam, budaya dan sejarah lokasi setempat.
Dan diharapkan dengan keberadaan geosite-geosite tersebut, mampu mensejahterakan masyarakat yang hidup disekitarnya. Keberadaan geosite ini juga mendorong masyarakat lokal untuk turut memelihara dan mengembangkan objek geowisata tersebut. Dengan mewujudkan pembangunan pariwisata, yang berkelanjutan dan berbasis pada kearifan lokal.
Disinilah peran pemerintah setempat dengan masyarakat lokal agar bersinergi, menjaga kelestarian geosite sekaligus mempelajari hal-hal terkait geosite. Dan tak kalah penting, untuk mempersiapkan pemandu-pemandu yang handal untuk mendampingi pengunjung yang akan datang ke geosite tersebut
Agar tetap disampaikan kepada pengunjung, hal-hal untuk menghargai objek geowisata berikut lingkungan disekitarnya. Dan kegiatan geowisata, memberikan kesan dan pengalaman khusus yang berbeda dari kegiatan wisata lainnya.
Berikut 16 Geosite Danau Toba yang menjadi situs geopark dunia:
1. Geosite Sipisopiso, Tongging di Kabupaten Karo.
2. Geosite Silalahi, Sabungan di Kabupaten Dairi.
3. Geosite Haranggaol di Kabupaten Simalungun.
4. Geosite Sibaganding di Kabupaten Simalungun.
5. Geosite Taman Eden di Kabupaten Toba Samosir.
6. Geosite Batu Basiha, TB Silalahi Balige di Kabupaten Toba Samosir.
7. Geosite Situmurun di Kabupaten Toba Samosir.
8. Geosite Hutaginjang di Kabupaten Tapanuli Utara.
9. Geosite Muara Sibandang di Kabupaten Tapanuli Utara.
10. Geosite Sipincur di Kabupaten Humbanghasundutan.
11. Geosite Bakara, Tipang di Kabupaten Humbanghasundutan.
12. Geosite Tele di Kabupaten Samosir.
13. Geosite Pusuk Buhit di Kabupaten Samosir.
14. Geosite Hutatinggi Sodihoni di Kabupaten Samosir.
15. Geosite Ambarita, Tuktuk, Tomok di Kabupaten Samosir.
16. Geosite Danau Toba sebagai pemersatu seluruh kabupaten sekawasan Danau Toba.
Nah, itulah ke 16 geosite yang wajib anda kunjungi ketika memilih kunjungan berbasis geowisata ke Kawasan Danau Toba di Provinsi Sumatra Utara. Anda bisa memilih geosite mana saja untuk anda kunjungi, berikut melakukan ke 6 aktivitas seru seperti tertera di bawah ini.
Jenis-jenis aktivitas yang biasa dilakukan pada objek geowisata, antaralain :
1. Geo-site sightseeing: Berwisata menikmati keindahan dan keunikan landscape terbentuknya keindahan alam oleh aktivitas bumi itu sendiri.
2. Geo-sport: Kegiatan olahraga berkaitan dengan topografi bumi. Ada banyak jenis aktivitas olahraga yang bisa di lakukan seperti caving, surfing, cave tubing, penjelajahan aliran sungai dan perbukitan kerucut kars.
3. Geo-Study: Pembelajaran di alam terbuka seperti fotografi geo-landscape, kunjungan lapangan, observasi warisan budaya untuk keperluan geologi. Selain itu juga dapat mengunjungi museum untuk mempelajari fosil dan bebatuan langka yang dikoleksi.
4. Geo-Konservasi dan Geo-pendidikan, mengadakan program konservasi terhadap potensi kebumian untuk keperluan edukasi atau pelestarian berkelanjutan. Yang bertujuan untuk generasi di masa depan.
4. Geo-festival yang diharapkan melalui acara yang berkaitan dengan keberlangsungan sumber daya geologi, serta sebagai ajang promosi program konservasi. Pada kegiatan ini, akan berdampak baik bagi pengenalan objek geowisata.
5. Health and Wellness geotourism, yaitu berkaitan dengan fasilitas kesehatan atau relaksasi berupa terapi spa, terapi batu, dan terapi lumpur. Memanfaatkan sumberdaya geologi yang menunjang dalam ilmu kesehatan.
6. Fasilitas Geo-tours, yaitu fasilitas disediakan bagi pemandu dan wisatawan seperti peta geowisata dan papan informasi yang akan memudahkan kegiatan berwisata.
Akhir kata, kami ucapkan selamat berkunjung ke Kawasan Danau Toba.