Salah satu keindahan Danau Toba lainnya adalah Desa Wisata Bagot yang terletak di Lumban Sitanggang, Desa Parlondut, Pangururan, Kabupaten Samosir.
Desa Wisata Bagot dibentuk oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lumban Sitanggang, diresmikan oleh Bupati Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon dan Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Ria Telambanua pada Jumat, 11 September 2020.
Lokasinya cukup strategis, berhadapan langsung dengan Gunung Pusuk Buhit dengan latar Danau Toba nan indah.
Sebagai destinasi wisata, nama Bagot diambil dari Bahasa Batak yang artinya pohon nira yang menghasilkan tuak.
Penamaan ini karena kawasan Lumban Sitanggang, Desa Parlondut, Pangururan, Samosir ini banyak pohon nira dan menghasilkan pohon nira.
Desa Wisata Bagot memiliki keunggulan untuk menarik minat wisatawan datang berkunjung. Tidak hanya itu, Desa ini disebut destinasi lengkap yang memadukan keindahan alam, budaya, dan kuliner.

Ide mendirikan wisata kuliner Batak seperti Bagot, karena sevisi dan semisi dengan pemerintahan Indonesia untuk meningkatkan wisata budaya.
Maka dari itu, Bagot yang merupakan bagian satu di antara budaya Indonesia, yakni budaya Batak, diangkatlah sebagai ikon kuliner wisata di kawasan tersebut.
Bagot juga memiliki arti tersendiri pada budaya Batak di kawasan tersebut, yakni terus ingat budaya Batak, agar mendapat pahala. Pahala yang dimaksud adalah seupaya mendapat rezeki dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Lanjutnya, Bagot ini merupakan sebuah tanaman yang menghasilkan air nira yang manis dan menjadi minuman obat serta menjadi gula merah.
Minuman Bagot juga bisa mencegah penyakit gula, setelah Bagot dicampur dengan ramuan rempah-rempah seperti raru.
Minuman Bagot ini dibanderol seharga Rp 5000-an pergelas, sementara per teko Bagot dibanderol Rp 30 ribuan.

Selain itu, wisatawan tidak boleh minum Bagot sesuka hatinya, tetapi ada batasannya.
Wisatawan hanya bisa minum tiga gelas saja, bila lebih tidak diperbolehkan.
Hal ini jika minum lebih tiga gelas tidak menjadi minuman obat lagi, melainkan akan memabukkan.
Selain itu, untuk tempat bersantai-santai menikmati minuman Bagotnya pun sangat unik, yang terbuat dari pohon pinus dan atapnya dibuat dari bambu.
Tak hanya kuliner minuman Bagot saja yang bisa dinikmati, penganan-penganan tradisional Batak juga dapat dinikmati.
Seperti, Bolu Bagot yang terbuat dari Bagot, Kue Tuk-tuk Bagot, dan Ubi Rebus Bagot.

Bahkan, tak hanya kuliner saja yang bisa dinikmati di Wisata Bagot. Namun, pemandangan danau dengan latar gunung yang indah, menjadi spot untuk berswafoto yang dapat dinikmati.
Kemudian, untuk jam operasionalnya Wisata Bagot dibuka di hari Senin sampai Jumat pada pukul 16.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. Lalu, di hari Sabtu sampai Minggu dibuka dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. (*)