Tobaria – Ada sebuah patung yang disebut peninggalan purbakala, patung ini bentuknya menyerupai tubuh manusia dalam sikap duduk bersila layaknya bersemedi. Letaknya di daerah terpencil di Dusun Hopong, Desa Dolok Sanggul, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara 

Terbuat dari campuran batu, bentuk patung ini terbilang unik untuk berada di tengah masyarakat sekitar, yang dominan Batak. 

Memang ada banyak patung ditemui di kawasan Tapanuli, tapi tidak seperti yang ada di Dusun Hopong ini.

Ukuran patung-patung beraneka ragam. Ada satu yang besar dan beberapa ukuran kecil, tapi tidak memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Patung-patung batu itu berjajar rapi di belakang patung terbesar.

Kondisi patung sudah berlumut tapi kering. Terlihat putih berkapur dan kehitaman, seperti sedang dalam proses pelapukan.

Menjadi sebuah catatan sejarah Kabupaten Tapanuli Utara bahwa dusun Hopong merupakan dusun tertua yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara yang sudah berusia 400-an tahun. 

Dengan penduduk yang berjumlah sekitar 42 rumah tangga mendiami dusun hopong dan 95 persen penduduknya memeluk agama islam adalah bukti dari sebuah eksistensi suatu dusun lintas generasi.

Dusun Hopong itu berasal dari nama buah hopong yang penamaannya diberikan oleh masyarakat yang sudah lama berdiam dan tinggal disana.

Dusun yang sudah berbatasan langsung dengan sipirok itu, sampai saat ini tidak teraliri listrik. Penduduk pun memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya untuk menerangi setiap rumah, yang walaupun hanya dimulai dari pukul 18.00 s/d pukul 22.00 wib.

Namun itu sudah membuat penduduk dapat beraktivitas di malam hari dengan diterangi cahaya lampu terlebih anak-anak dapat belajar lebih baik lagi. setelah berbincang lama, kami pun diajak untuk melihat langsung situs hindu hopong.

Tepat berada di selah diantara rumah penduduk, deretan batu berukiran menyerupai wajah manusia yang sudah berumur ratusan tahun disusun rapi. Ada sekitar 17 batu yang tersisa hasil peninggalan sejarah hindu pada jaman dulu.

Tidak tahu berapa jumlah pasti dari batu-batu itu tetapi ada beberapa batu yang hilang karena dicuri oleh orang yang tidak diketahui. Dan batu itu merupakan sisa dari batu yang dikumpulkan dimana sebelumnya batu itu berada di lahan kebun kopi dari penduduk terpisah satu sama lain.

Batu itu merupakan sebuah nisan yang diukir dari seseorang yang sudah meninggal. Ukuran batu disesuaikan dengan usia dari orang yang meninggal.

Selain itu, pemerintah setempat juga berperan dalam upaya pelestarian dan pengembangan Patung Dusun Hopong sebagai potensi pariwisata budaya.

Dengan mempromosikan patung-patung ini sebagai destinasi wisata budaya, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya yang telah diwariskan dari nenek moyang.

Upaya pelestarian dan penghargaan terhadap warisan budaya seperti Patung Dusun Hopong sangat penting untuk menjaga keberlangsungan kekayaan budaya lokal.

Dengan mendorong apresiasi terhadap seni dan tradisi lokal, kita dapat memastikan bahwa warisan ini tetap hidup dan dihargai oleh generasi-generasi mendatang.(*)