Tobaria – Seorang pakar pariwisata menyatakan kebahagiaan seorang wisatawan bukan saja karena bisa melihat keindahan pemandangan objek wisata. Tapi lebih terletak pada bagaimana wisatawan itu disambut, dan diperlakukan dengan baik, lembut dan bersahabat.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, belum lama ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga keramahan menjadi identitas budaya bangsa Indonesia.
Salah satu dari banyak sekolah di Samosir dinilai berhasil menyambut wisatawan dengan baik adalah SD Negeri 22 yang terletak di Lumban Suhi-Suhi Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.
Para tamu dan pelaku pariwisata menilai sekolah tersebut sukses menyambut rombongan turis asing dari Australia, Inggris dan New Zealand dengan sangat baik.
Rombongan yang terdiri dari 11 orang menyatakan sambutan SD Negeri 22 pada 15 Juni 2024 sangat luar biasa.
Dua dari rombongan tersebut yang berprofesi sebagai guru merasa sangat tersentuh melihat begitu banyak siswa terlibat menyambut.
Semua kompak dalam manortor, menyanyi dan memainkan musik.
“Saya perhatikan ada salah satu anak mungkin grogi dan lakukan sedikit kesalahan dalam gerakan. Tapi mereka terlihat satu tim, tidak saling menyalahkan. Pertunjukkan bisa lanjut dengan mulus. Para murid terlihat menjadi tim yang solid,” jelas salah seorang turis yang berprofesi sebagai guru kelas di Australia.
Rombongan turis ini tidak hanya berkesempatan menikmati penampilan para siswa. Mereka juga diajak untuk ikut menartor bersama Kepala Sekolah, guru-guru dan siswa.
Para orang tua yang tinggal di sekitar sekolah juga ikut menyaksikan pertukaran budaya yang dipertunjukkan di halaman sekolah tersebut.
Batak Day dan English Day
Kepala SD Negeri 22 Lumban Suhi-Suhi mengatakan selama ini telah menjalankan Batak Day dan English Day tiap minggu.
Batak Day yang diadakan tiap Kamis ditujukan untuk melatih anak-anak mempelajari budaya Batak serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk menguasai sejumlah tor-tor dan alat musik khas Batak.
English Day yang diadakan tiap Sabtu berfokus memperdalam keterampilan berbahasa Inggris para siswa. Khususnya untuk percakapan sehari-hari.
“Saya bisa dibilang keras mendorong orang tua dan guru-guru agar anak-anak menghabiskan waktu mereka ke hal-hal bermanfaat seperti latihan manortor, belajar Bahasa Inggris, Pramuka. Saya desak juga orang tua agar anak-anaknya diberikan Les apakah Les Bahasa Inggris, Matematika. Supaya jangan terlalu banyak waktu anak-anak tersita main HP dan game,” jelas
Lia Tampubolon Kepala SD Negeri 22 Lumban Suhi-Suhi menyatakan penghargaan terhadap para rombongan turis yang berkunjung ke sekolah pada Jumat 15 Juni 2024.(*)