Tobaria –

Rumah Belajar Hutaraja adalah tempat belajar yang terletak di Kampung Ulos Hutaraja. Didirikan oleh Damayanti Sinaga sebagai sarana menyalurkan hobi dan semangat mengajar Bahasa Inggris kepada anak-anak.

Selain hobi dan semangat, ada target yang ingin ia capai yakni membantu, mempercepat kemampuan sumber daya masyarakat di Danau Toba khususnya di Samosir. Agar masyarakat mampu bercakap dengan para turis. 

Apalagi Samosir, khususnya Kampung Ulos merupakan kampung wisata yang sangat populer. Kerap dikunjung oleh wisatawan mancanegara. Oleh karenanya masyarakat harus mampu berbahasa Inggris agar dapat melayani para tamu asing dengan prima.

Murid-Murid

Rata-rata murid di Rumah Belajar Hutaraja adalah anak-anak SD yang tinggal di Kampung Ulos Hutaraja. Ada juga yang berasal dari luar Kampung Ulos Hutaraja yakni SDN 10 LUMBAN SUHI-SUHI dan SD 22 Lumban Suhi-Suhi. Selama lebih dari enam bulan, murid-murid gratis belajar Bahasa Inggris. Yakni sejak bulan Agustus 2023 hingga Januari 2024. 

Memasuki bulan ketujuh, yakni Februari 2024, telah dikenakan uang Les buat anak-anak yakni 50ribu per anak untuk sebulan. Saat ini ada sekitar 30 anak yang aktif belajar Bahasa Inggris. Lebih dari 20 anak SD dan 5 anak SMP. 

Kelas diadakan setiap Senin dan Rabu pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB. Untuk SD dimulai pukul 15.00-16.25 dan untuk SMP dimulai pukul 16.30-18.00. 

Materi Pelajaran

Untuk materi pelajaran dibuat khusus sesuai dengan kebutuhan sehari-hari untuk bercakap-cakap. Topik per topik. Misalnya, jika topik membahas rumah maka seluruh benda di rumah akan ditulis dalam Bahasa Inggris. Anak-anak juga harus menghafal kosakata tentang rumah dalam Bahasa Inggris satu per satu. Anak-anak juga wajib bisa merangkai kalimat serta membacanya dengan suara lantang. Agar pengucapan mereka setidaknya terdengar sesuai layaknya penutur asli mengucapkannya.

Menunjang dalam hal mempersiapkan generasi-generasi muda untuk menjadi pramusaji yang dapat memandu para tamu asing.

Kampung Ulos Hutaraja yang masih dalam Kawasan Geopark Kaldera Toba dijadikan sebagai destinasi wisata dunia. Presiden Jokowi menjadikan Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas.

Tentu pembenahan utama yang harus dilakukan, adalah mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan penduduk lokal, terutama dalam berbahasa Inggris.

Semangat untuk menguasai Bahasa Inggris juga perlu ditingkatkan mengingat dunia semakin global, semakin terkoneksi satu sama lain. 

Jika tidak belajar dari sekarang, anak-anak tersebut tidak mampu berkomunikasi. Hal tersebut menjadi pemicu anak-anak minder, tidak tahan banting diterpa kemajuan zaman dan tertinggal khususnya secara informasi.

Oleh karena itu, mengajarkan Bahasa Inggris untuk anak-anak merupakan pilihan tepat. Kemampuang Bahasa Inggris dapat meningkatkan kemampuan berpikir, daya saing dan kreativitas anak-anak di kampung ini agar bisa menghadapi tuntutan zaman. 

Khususnya mengembangkan keterampilan berbicara dan melayani tamu-tamu asing mengingat mereka tinggal di daerah pariwisata.

Tantangan

Kendala utama antara lain anak-anak kurang menghargai waktu dan pelajaran yang diberikan. Meskipun Les Bahasa Inggris ini awalnya diberikan gratis, tidak banyak orang tua yang mendukung anaknya agar mau belajar. 

Meskipun demikian, Damayanti konsisten untuk mengikuti jadwal agar Les tetap dijalankan. Hal lain yang ia lakukan adalah dengan terus aktif memberikan pengarahan kepada orang tua murid. 

Bercerita manfaat apa yang telah dirasakan anak-anak dan bagaimana mereka bisa menggunakan apa yang mereka pelajari dalam hidup mereka.

Keterbatasan sumber daya seperti buku dan alat bantu lainnya turut memengaruhi kelancaran anak-anak dalam belajar. Tapi secara keseluruhan yang menjadi tantangan adalah kurangnya penghargaan.

Tapi ia yakin, jika anak-anak mendapatkan akses pendidikan, khususnya mampu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Anak-anak dapat mempromosikan daerah wisata setempat. 

Selain itu, dengan kemampuan berbahasa Inggris akan memampukan mereka bekerja tidak hanya di dalam, tetapi di luar negeri dengan skala yang lebih tinggi.

Program ini sangat penting untuk dilanjutkan. Damayanti berkomitmen untuk menjalankannya. Les Bahasa Inggris menunjang ketercapaian target SDGs tujuan ke-4 yakni pendidikan berkualitas.

Ke depan, Damayanti berharap dapat punya bangunan sendiri untuk mengajar anak-anak. Untuk saat ini, bangunan ini merupakan milik kerabat. 

Selain itu, Damayanti juga berharap bisa mendirikan Rumah Belajar di Girsang 1 Kecamatan Girsang Sipanganbolon. Sebab, di sanalah pertama kalinya Damayanti mengabdi, mengajar Bahasa Inggris kepada anak-anak di Girsang 1. (*)